Pentingnya Self Defense
Self defense atau biasa disebut pertahanan diri bukan hal yang awam lagi. Tujuan nya sangat masuk akal, yaitu upaya pertahanan diri dari tindak penindasan khususnya bullying yang bisa terjadi di lingkungan sekolah maupun rumah.
Salah satunya adalah dengan upaya mengajarkan Self-Defense.
Self-Defense atau bela diri ini bukan hanya tentang ketrampilan bela diri
secara fisik, namun juga secara psikologis dan ketrampilan sosial anak. Hal ini
akan sangat berguna bagi anak sampai ia dewasa nanti.
Nah, langkah apa saja yang perlu Parents ajarkan untuk buah
hati?
Ajarkan
Anak Paham Tentang Bullying atau Bentuk Penindasan Lain
Satu cara sebelum mengajarkan anak self-defense adalah
mengajarkan anak paham saat mereka dibully. Memberi pengertian pada anak soal
berbagai bentuk bullying memang penting Parents.
Seringkali anak tidak paham dengan perlakuan bullying ini
sehingga tidak bisa mempertahankan diri. Atau, anak menganggap perilaku
bullying itu wajar dan diperbolehkan. Jangan sampai anak memiliki pemikiran
seperti ini ya, Parents.
Anak harus paham tentang “hak pribadi” dan
bahwa semua orang memilikinya. Merujuk situs parenting.co, psikolog sekaligus
ibu dari satu orang anak, Alzena Masykouri, M.Psi memberi contoh saat mainan
anak direbut temannya. Si anak memiliki hak untuk mengambil kembali mainannya.
Contoh lain, saat penampilan anak diejek teman, anak harus
berani mempertahankan diri. Anak harus berani bicara bahwa itu haknya untuk
berpenampilan. Anak harus paham akan konsep ini Parents.
Pupuk
Rasa Percaya Diri Anak
Jika anak sudah paham konsep bullying atau
bentuk penindasan lain, langkah berikutnya adalah memupuk rasa percaya diri.
Pelaku bullying selalu mengincar anak yang tidak memiliki rasa
percaya diri, anak pemalu dan penakut.
Latih anak percaya diri bahkan pada orang lain selain anggota
keluarga. Percaya diri bukan berarti bersikap arogan. Namun,
sikap ramah pada orang lain, tegas dan tidak malu-malu saat berbicara dengan
orang lain.
Parents bisa melatih anak percaya diri dengan cara yang
sederhana. Misalnya melatih anak bertanya berapa harga buah saat belanja di
pasar. Atau dengan melatih anak mempersilahkan tamu yang datang ke rumah untuk
duduk.
Ajari
Anak Jadi Pemberani
Mengajari anak untuk menjadi pemberani adalah langkah baik
dalam mempertahankan diri (Self-Defense). Dengan memiliki
sikap berani, anak lebih mampu menghadapi bullying atau bentuk
penindasan lain.
Misalnya anak berani menegur saat ada yang menerobos antrian.
Atau anak berani membela diri saat dia disalahkan atas perbuatan orang lain.
Hal-hal semacam ini yang harus diajarkan pada anak sejak dini.
Ajarkan
Anak Bahasa Tubuh (Body Language) yang Baik
Seperti telah dibahas pada poin sebelumnya, bahwa pelaku
bullying akan menargetkan anak-anak pemalu. Parents perlu mengajarkan anak
bahasa tubuh yang baik. Misalnya saat anak berjalan.
Ingatkan anak untuk tidak selalu menunduk saat berjalan. Latih
anak menegakkan kepala dan melakukan kontak mata dengan orang-orang di
sekitarnya. Jangan biarkan anak terkesan lemah dan malu-malu saat berada di
tengah kerumunan orang.
Katakan pada anak, walaupun dia merasa tidak percaya diri
untuk berjalan sendiri di lingkungan baru seperti saat awal masuk sekolah,tapi
ia bisa mulai belajar untuk berjalan dengan tegap dan tidak selalu menunduk.
Katakan pada anak bahwa dia sama dengan teman-temanya. Jadi tidak perlu merasa
malu.
Ingatkan
Anak untuk Bersosialisasi
Ingatkan anak untuk selalu berjalan bersama teman-teman.
Pelaku bullying lebih sering menargetkan anak yang tidak
memiliki teman. Cara seperti ini mengajarkan anak untuk bersosialisasi dengan
temannya.
Anak tidak perlu menjadi populer atau menonjol. Yang perlu
anak lakukan hanyalah memiliki cukup teman sehingga anak memiliki rasa percaya
diri. Hal ini membantunya untuk mendapatkan penghargaan sepantasnya dari
lingkungan sekitar.
Ajarkan
Anak Menggunakan Suara Lantang
Latih anak menggunakan suara lantang untuk menghindari bullying. Dengan
suara yang lantang pelaku bullying merasa takut dan
menghentikan tindakan mereka. Pelaku bullying seringkali hanya
menargetkan anak-anak yang lemah. Penggunaan suara yang lantang akan memberikan
kesan bahwa seorang anak bukanlah target mereka.
Tarik
Perhatian Orang Lain
Sangat penting untuk berada dalam posisi yang aman. Ajarkan
anak untuk meminta pertolongan dengan berteriak atau membuat suara gaduh saat
seseorang atau sekelompok orang ingin menyakitinya.
Tujuannya untuk menakuti pelaku bullying dengan menarik
perhatian orang lain. Dengan begitu akan banyak orang yang akan membantu.
Masukan
Anak ke Pelatihan Bela Diri
Belajar bela diri memang penting di zaman yang perlu tingkat
kewaspadaan tinggi ini. Perlu diingat: bela diri bukanlah hal yang selalu
terkait dengan kekerasan. Namun lebih ke pertahanan (Self-Defense) itu
sendiri.
Dengan mengambil pelatihan bela diri, anak akan dibekali
teknik-teknik pertahanan diri (Self-Defense) dan pengendalian diri (Self-Control).
Sehingga, anak pun tahu kapan harus menyerang dan kapan harus bertahan.
Bentuk pelatihan diri bisa didapatkan dari karate, taekwondo,
silat dan cabang beladiri lainnya. Karena setiap cabang beladiri memang
mengajarkan self-defense dan self-control. Parents
hanya perlu bertanya pada anak cabang bela diri mana yang paling ia minati.
Fokus Berlari bukan Berkelahi
Terkadang lari atau menghindari masalah menjadi pilihan yang
sangat tepat. Ingat Parents, keselamatan
anak adalah yang paling utama. Ajarkan anak untuk tidak selalu terlibat perkelahian
meskipun anak memiliki keterampilan bela diri.
Hal ini tentunya mengajarkan anak untuk menyelesaikan
permasalahan dengan jalan damai dan bukan kekerasan. Latih anak mempelajari
situasi yang sedang dihadapi. Apabila situasi mengatakan berlari adalah jalan
yang tepat, maka anak harus mengambil jalan tersebut.
Ingatkan
Anak untuk Mempercayai Insting
Ada kalanya insting berbicara lebih banyak sebelum kecelakaan
terjadi. Katakan pada anak untuk mempercayai insting mereka. Misalnya, anak
merasa ada yang membuntuti saat di jalan gelap, atau ada yang mengawasi dari
jauh.
Ajarkan anak untuk peka terhadap lingkungan sekitar. Apabila
anak merasa ada suatu bahaya yang akan terjadi, pastikan anak menelepon
orangtua ,guru, saudara atau teman terdekat.
Latih Anak untuk Melapor
Katakan pada anak bahwa tindakan kekerasan dalam bentuk
apapun (termasuk bullying) itu boleh dilaporkan
pada pihak berwajib. Misalnya pada guru atau pihak sekolah. Ajarkan anak
berbicara terbuka dan jujur.
Dengan berbicara terbuka dan melaporkan tindak kekerasan, anak
akan mendapatkan pertolongan. Hal ini akan membantu si anak yang merupakan
korban bullying atau penindasan serta membuat pelaku tidak
terus-menerus melakukan perbuatan negatif itu.
Self-Defense sangat penting Parents. Khususnya bagi anak-anak kita.
Tidak perlu ragu untuk mengajarkan hal ini sejak dini, tentu dengan tujuan dan
cara yang tepat.
Komentar